Bagaimana Agar Penjualan Meningkat
Blog.Kuamangmedia.com - Bagi seoerang marketing penjualan adalah target utama agar tercapai sesuai dengan taget yang di milikinya.
Lalu bagaimana agar penjualan meningkat dan apasaja yang harus dilakukan oleh seorang marketing untuk tugas ini.
Mari kita sama-sama belajar untuk menganalisa dari berbagai pengalaman?
Jangan Menggunakan Kata Perintah
Hal pertama yang harus kita lakukan dalam berkomunikasi kepada calon pelanggan adalah dengan tidak mennggunakan kata perintah.
Mungkin kita perlu mengadakan sedikit pendekatan dan mendalamami apa yang di butuhkan calon pelanggan dan apa yang mereka tidak ketahui.
Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan agar calon customer/pelanggan Anda sadar soal uji coba gratis yang Anda tawarkan.
Sebagian besar perusahaan memilih untuk menyalin template yang sudah umum di pakai orang semacam “Daftarkan diri Anda untuk uji coba gratis selama 30 hari” atau dalam bahasa Inggris dengan kalimat singkat “Try premium trial for 30 days”.
Ada juga yang pernah saya alami, mereka menggunakan metode layanan gratis untuk saya sendiri, seperti ada rasa kepercayaan kepada saya sehingga saya bisa tertarik dengan tawaran tersebut.
Ada juga dengan bahasa alternatif yang lebih baik dari itu adalah dengan cara menggunakan pendekatan yang lebih lunak seperti “Tidak ada pembayaran untuk bulan pertama”.:)
Namun semua tetap ada memiliki resiko, baik dari perusahaan atau usaha anda dalam hal ini, karena berbeda dengan Tips pemasaran konten seperti yang sudah di bahas sebelumnya.
Maka kamu harus bisa melihat, bagaimana karater calon pelanggan anda dalam melayani anda berkomunikasi juga, cuek, lamban, lelet atau antusias.
Berikan Hierarki Label Pada Customer
Langkah kedua mungkin dengan memberikan hierarki label pada customer, yang nantinya bisa membuat mereka tertarik dan merasa yakin dengan label anda.
Kemudian Buatlah customer Anda merasa istimewa.
Itu bisa menjadi alat retensi yang hebat, dan Anda jadi punya peluang untuk mengubah customer menjadi duta bagi produk Anda secara cuma-cuma.
Ini juga merupakan metode akuisisi yang bagus, mengingat berapa banyak customer baru yang sangat berkualitas bisa saja jadi berdatangan karena rekomendasi dari mulut ke mulut.
Lalu, bagaimana caranya untuk menerapkan hierarki label bagi customer Anda? mungkin Berikut ini jalan yang benar bagi anda!
Tambahkan label di dalam akun/produk yang memberi mereka tingkat status yang lebih tinggi dibanding yang lainnya (mungkin setelah mereka menjadi pelanggan untuk jangka waktu tertentu, atau bagi yang telah melakukan tindakan tertentu terkait produk maupun jasa Anda)
Kirim mereka sesuatu yang nyata yang bisa mereka pakai/gunakan (exclusive-ebook, merchandise dan lain-lain yang ekslusif)
Berikan lencana digital yang bisa mereka pamerkan/taruh di website mereka untuk mengatakan bahwa mereka adalah anggota tersertifikasi yang meraih status gold/ema, silver/perak, dan lain-lain.
Memahami Tipe-Tipe Pembeli
Memahami model atau tipe pembeli adalah hal yang paling penting, seperti yang sudah saya tulis pada pargraf pertama saya, namun disini akan saya berikan sedikit lengkapnya.
Menurut Pakar-pakar neuroeconomic telah mendefinisikan tiga jenis pembeli menjadi “tightwads”, “spendthrifts”, dan “average spenders”.
Nah ini wajib di Kenali mereka dan pelajari trik pemasaran bagi masing-masing kategori pembeli dengan memahami rincian berikut!
Tightwads
Tipe pembeli tightwad lebih memilih buat menghemat uang daripada membelanjakannya secara masif. Mereka adalah tukang anggaran dan si perencana.
Tightwads menahan pengeluaran uang mereka selama yang mereka bisa. Dan alasan mereka melakukan ini tidak harus karena alasan mereka kurang/butuh uang.
Mereka melakukan ini kadang karena mereka ingin menyimpan uang mereka untuk beli barang-barang yang langka, misalnya.
Mereka juga bisa menunggu harga suatu produk incaran turun setelah hype produk sudah berangsur-angsur reda.
Jadi, mereka membelanjakan lebih sedikit dan menghemat lebih banyak dibandingkan dengan orang kebanyakan.
Cara Menjual ke Tightwad
Menjual ke tightwad tidak terjadi dalam semalam, jadi bersiaplah untuk memainkan game yang agak melelahkan.
Selain itu, jika tawaran harga tidak sesuai dengan anggaran mereka, mereka mungkin tidak akan pernah memakan umpan marketing yang Anda berikan.
Gunakan kata-kata yang bermuatan emosi negatif dalam konten pemasaran Anda. Baiknya Anda tidak menyampaikan, “Anda berhak mendapatkan ini”.
Coba sampaikan sesuatu seperti, “Simpan lebih banyak di masa depan dengan berinvestasi di sini, sekarang juga!”
Andalkan data angka, bagan, dan grafik. Gunakan itu semua sebagai daya tarik emosional mereka dalam mendorong penjualan.
Intinya, bersikaplah lugas, jujur, dan tepat. Jelas, mereka tidak suka pemasaran yang basa-basi.
Spendthrifts
Jenis pembeli yang ini juga sebenarnya tidak banyak. Seperti yang mungkin Anda sudah duga, spendthrifts adalah kebalikan dari jenis pertama tadi.
Spendthrifts kebal terhadap rasa menyesal yang biasa pembeli alami, mereka berbelanja lebih banyak dan menghemat lebih sedikit dibanding dengan kebanyakan orang.
Jenis pembeli ini mengikuti motto, bahwa uang dimaksudkan untuk dibelanjakan, dan menghabiskan uang tidak perlu dipengaruhi oleh faktor pengendali semacam anggaran.
Tindakan pembelian mereka benar-benar didorong oleh pemicu emosional.
Cara Menjual ke Spendthrifts
Spendthrifts adalah customer termudah Anda, karena mereka biasanya tidak perlu banyak diyakinkan untuk melakukan pembelian.
Tetapi tetap saja, tetap ada trik untuk menarik pembelian dari mereka.
Gunakan iklan yang bersifat emosional, Bisa saja berupa video yang mencakup banyak gambar (bayi lucu, anak anjing, dan mahluk imut-imut yang selalu menyenangkan penonton).
Manfaatkan psikologi marketing warna dengan cara yang atraktif bagi mereka.
Average Spenders
Tightwads dan spendthrifts yang baru saja kami jelaskan seperti duduk di sisi berlawanan soal spektrum pengeluaran uang.
Sementara, average spenders agak sulit untuk dijelaskan. Intinya average spenders ini berada di tengah-tengah kedua jenis pembeli lainnya.
Kebanyakan average spenders membeli barang yang masih bisa mereka rasionalkan sebagai investasi yang baik, tapi juga yang tidak menjadi resiko bagi keuangan mereka.
Jadi mereka masih memanjakan diri soal belanja tetapi mereka melakukannya dengan alasan yang cenderung masih rasional, sambil tetap mencoba untuk menghemat uang juga mematuhi beberapa anggaran yang sudah mereka buat.
Cara Menjual ke Average Spenders
Average spenders mewakili basis pembeli terbesar Anda sehingga fokus target pasar dari upaya Anda adalah jenis pembeli satu ini.
Maka buatlah keseimbangan strategi pemasaran emosi sekaligus data-driven.
Contohnya, Anda bisa sertakan jaminan uang kembali, garansi seumur hidup, atau pengiriman gratis untuk menenangkan rasa takut mereka terhadap penyesalan pembeli yang mungkin mereka alami nantinya.
Mudah-mudahan cara Ini bisa mendorong mereka untuk berbelanja tanpa khawatir.
Naah buat kalian sendiri, tipenya seperti yang mana ya, ayooo bantu jawab se iklasnya :D
No comments:
Post a Comment